Langkah Kecilku

- Juni 10, 2024

Assalamu’alaikum bestt pembaca,,,,,

Jadi ini adalah tulisan pertamakuuu ,tapi aku bingung mau mulai dari mana dulu yaa?. Oh iya kata teman aku tak kenal maka kenalan jadi sebelum itu aku mau perkenalan diri dulu yaa besttt. Namaku Rona Lintang Ratri Zora, panjang banget ya namaku sepanjang jalan kenangan, jadi kita pendekkan aja sependek umur nyamuk, euumm aku biasa di panggil lin, tang, lintang, ron, linlin, intang.Aku anak kedua dari delapan bersaudara, masih delapan ya best belum selusin kok. Aku itu anak berdarah jawa yang lahir dan besar d sumatra sampe-sampe guru SD aku dulu sering nyebut aku PUJASERA (Putri Jawa Kelahiran Sumatra). Aku lahir dari keluarga sederhana yang tidak terlalu mengerti agama tapi berusaha menjadikan anak-anaknya bisa lebih baik daripada orang tuanya tentang agama. Jadi orang tuaku menyekolahkan aku d pesantren dan di pesantren itulah aku mulai menghafal beberapa juz dari al-quran. Namun saat itu sepertinya aku menghafal belum karna kesadaran diri melainkan karna adanya rasa ingin membahagiakan orang tuaku. Karna aku menghafal bukan karna kesadaran diri aku seperti merasa kurang bersemangat untuk melanjutkan hafalanku bahkan aku sampai jarang memuroja’ah hafalanku sampai aku lulus mts dari pesantren itu. Setelah lulus Mts aku memilih untuk ingin melanjutkan SMA ke pesantren lagi yang jaraknya harus lebih jauh daripada pesantren sebelumnya dengan tujuan biar bisa lebih mandiri. Di pesantren baru itu aku jadi anak baru ditengah santri/ati yang sudah mondok dari Mts dan menjalani har-hari yang rasanya menjadi santri baru lagi dan itu sedikit menguras tenaga. Tapi, walaupun agak menguras tenaga aku menikmati hari-hari itu karna aku tahu itu adalah momen yang ga bisa diulangi ketika aku udah ga jadi santri lagi. Disaat seperti itu, jauh dari keluarga tapi tetap harus menjalani hari-hari yang tidak mudah aku baru mulai sadar aku butuh berkomunikasi dengan pemilik nyawa ini aku butuh mengobati goresan-goresan lelah dan luka dihariku, aku butuh menguatkan langkah kecilku. Yaaa benar, aku butuh al-qur’an. Saat itulah aku mulai kembali memuroja’ah beberapa hafalan yang entah sekian purnama ga aku muraja’ah.

Tanpa terasa ternyata waktu berlalu begitu cepat. Waktu itu di penghujung kelas sebelas alias semester genap aku ikut seleksi beasiswa menghafal qur’an di pulau Penyengat,Batam. Namun hasilnya tidak sesuai harapan dan itu menjadi part tersedih dalam perjalananku,tapi itu ngga membuat keinginan aku menghafal al-quran menjadi surut. Dan benar saja allah memberi kemudahan bagi hamba yang berusaha,

فانّ مع العسر يسرا

Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudan (al-insyirah ; 5 )

ditengah sedihnya aku karna ga lulus seleksi, musyrifah aku nenangin aku dengan kalimat yang waktu itu bener-bener mematahkan kesedihanku dia bilang gini “ngga apa-apa ga lulus di Penyengat masih banyak jalan kok, ikut ana aja ke AM(STIQ Al-Multazam) ngafal qur’an sambil kuliah , inget ya dek ngahafal sambil kuliah ya bukan kuliah sambil ngafal jadi nanti yang harus d prioritaskan itu ngafalnya kalau bisa dua kenapa harus satu”. Denger kalimat itu aku kayak ngerasa terhipnotis terus mikir ya udah deh yang penting tetap ngafal, walaupun dari awal aku udah ngerasa kuat ga ya ngafal sambil kuliah tapi aku pikir ga ada salahnya mencoba. Dari situ aku udah ga mikir mau kuliah d mana walaupun teman dan keluargaku selalu membujukku biar kuliah d UIN.

Singkat cerita aku ternyata jadi lulusan corona, dan karna ada kewajiban mengabdi d pondok aku menunda untuk mendaftar ke AM dan aku mendaftar pada tahun 2021 yang ketika itu udah gelombang ke-2. Dan alhamdulillah aku dinyatakan lulus. Waktu itu aku seneng tapi juga sedih, seneng karna aku udah lulus dan sedih karna mesti kuliah dan setoran hafalan secara online karna mkahluk allah yang bernama corona. Alhamdulillah wa bi idznillah hal itu ga berlangsung terlalu lama, sekitar akhir september seluruh mahasisw baru di beri surat edaran untuk bisa hadir di kampus STIQ Al-Multazam.

Nah karna ceritanya aku sudah sampe di STIQ Al-Multazam, Kuningan Jawa Barat, aku bakalan ngespil kegiatan-kegiatan kita di sini.

ini kegiatan utama karna disini kita banyak meluangkan waktu bersama al-qur'an bukan bersama al-qur'an ketika waktu luang yaa bestt, kegiatan ini namanya TTQ(Tahsin Tahfidz Qur'an).

kalau yg ini kayaknya ga dispil juga udah tau deh, yaappps seperti itu lah kegiatan kuliah di stiq al-multazam kadang tenang kadang senang kadang juga mumet sihh tp tetep seruuuu, klo ga percaaya cobain sendiri kesini ya bessst.

stadium general oleh ketua stiq Dr. Agus Setiawan, yang isinya masyaa allah bgt rasanya kayak kita bener-bener ngerasain keadaan di luar negeri karna beliau ini da'i lima benua jadi kisah dan pelajaran yg beliau sampaikan beliau lalui sendiri dan beliau bagikan kepada mahasiswa di stiq.

Sama halnya dengan kampus-kampus lain pasti banyak organisasi seperti BEM, DPM, MPO, LDK, dll. ini adalah salah satu kegiatan LDK stiq yang bekerja sama dengan LDK beberapa kampus di Kuningan pada peringatan international hijab solidarity day .

Kalau yang ini halaqoh binkar, euuum sebut aja ini kayak kajian mini dengan seorang ustadzah tetap yang bakalan mencarger semangat kita dipenguhujung pekan.

volly ini salah satu ukm di sini tp gak cuman volly ada badminton, panahan, mujawad,hadroh,lest mutqin, dll yang ga semua gambar bisa aku lampirkan disini ya bessstt....

bukan tentang seberapa lama tapi seberapa berkesan kamu menjalani momen itu. heuummm inilah kkn di stiq tidak selama kkn di kampus-kampus lain hanya 30 hari tapi membekasnya bisa ngalahin yang udh 3 tahun hihiii.

daann ini dia personil angkatan lima namanya asy-syiraf generation merekalah orang-orang baik yang allah pilihkan untuk menemani langkah kecilku ini, "semangat lulus dan beramal bersama solehah semuaaa, 'asallahu yahfadzukunna ".

al- ustadz Dudung Abdul Karim , beliau adalah kepala divisi perguruan tinggi di stiq al-multazam sekaligus dosen terfavorit ku bahkan hampir seluruh mahasiswa. dosen yang selalu menyalurkan energi positiv kepada mahasiswa dan lingkungannya dengan ilmu dan cara pengamalan beliau yg sangat khas.

beliau ini juga dosen faforit aku , ya sebenernya semua dosen disini itu favorit semua tp klo semuanya aku sebutin mah namanya bukan tervaforit dong. jadi yang ini itu namnya ustadzah wahdah farhati , beliau ini bukti bahwa seorang wanita itu harus cerdas dan faham agama. biar apaaa? biar santai dan ga baperan hihihiii.